I. DEFINISI PRODUKTIVITAS
Beberapa definisi dari produktivitas adalah sebagai berikut :
1. Produktivitas adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini.
2. Ratio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan atau biaya untuk mewujudkan hasil tersebut (input).
Peningkatan produktivitas terjadi apabila ada peningkatan produksi disertai peningkatan cara pencapaian jumlah produks tersebut. Bentuk peningkatan produktivitas adalah jika terjadi peningkatan output dengan input yang sama atau dengan output yang sama atau meningkat sedangkan inputnya berkurang atau penambahan output lebih besar dari penambahan input.
Sumber Daya Manusia merupakan titik sentral dari segala kegiatan peningkatan produktivitas.
II. DEFINISI PRODUKTIVITAS KARYAWAN
Setiap organisasi baik berbentuk perusahaan maupun lainnya akan selalu berupaya agar para anggota atau pekerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi dalam bentuk produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Dikutip oleh Rusli Syarif ( 1991: 1 ) mengatakan bahwa “definisi produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan.“
Produktivitas karyawan adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (per-jam per-orang). Peran serta tenaga kerja adalah penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif.
Seorang tenaga kerja dinilai produktif jika ia dapat menghasilkan output yang lebih banyak dibandingkan tenaga kerja lain dalam satuan waktu yang sama atau jika orang itu menghasilkan output yang sama dengan memakai sumber daya lebih sedikit.
III. UNSUR-UNSUR YANG DALAM PENILAIAN PRODUKTIVITAS KERJA
Di dalam produktivitas kerja terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga unsur tersebut adalah :
- Semangat kerja
Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukan oleh adanya kegairahan dalam melaksanakan tugas dan mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif. Sehingga apabila kondisi yang demikian dapat dijaga dan dikembangkan terus menerus, tidak mustahil upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja akan dapat tercapai. Untuk menilai semangat kerja karyawan dapat dilihat dari tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas pekerjaanya.
- Cara kerja
Cara atau metode kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien.
- Hasil kerja.
Hasil kerja merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan. Hasil kerja yang diperoleh oleh pegawai merupakan prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja ini dapat dilihat dari jumlah atau frekuensi di atas standar yang ditetapkan. Hal ini menandakan bahwa karyawan tersebut produktif di dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja pegawai dapat diukur dengan adanya semangat kerja dari pegawai dalam menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya, dengan selalu berdasarkan pada cara kerja atau metode kerja yang telah ditetapkan sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan.
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Menurut Sukarna (1993:41), produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Kemampuan dan ketangkasan karyawan
b. Managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan.
c. Lingkungan kerja yang baik.
d. Lingkungan masyarakat yang baik.
e. Upah kerja.
f. Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.
g. Disiplin kerja karyawan.
h. Kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban negara.
i. Kesatuan dan persatuan antara kelompok pekerja.
j. Kebudayaan suatu negara.
k. Pendidikan dan pengalaman kerja.
l. Kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan.
m. Fasilitas kerja.
n. Kebijakan dan sistem administrasi perusahaan.
V. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
a. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :
1. Kecepatan waktu kerja
2. Penghematan waktu kerja
3. Kedisiplinan waktu kerja
4. Tingkat absensi
b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan perusahaan.
Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah membandingkan hasil hal-hal berikut :
a) Pertambahan produksi dari waktu ke waktu.
b) Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
c) Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
d) Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.
e) Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain
Alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a) Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja.
b) Value productivity
Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.
Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi pengukuran produktivitas kerja yaitu penggunaan waktu dan hasil kerja atau out put.
Berdasarkan pendapat di atas maka pengukuran produktivitas dapat dilihat dari dua komponen yaitu :
- Efisiensi kerja
Efisiensi kerja karyawan dapat dilihat dari ketercapaian terget, ketepatan waktu, ketepatan masuk kerja.
- Produksi
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari kualitas, peningkatan setiap bulan dan persentase kesesuaian dengan harapan perusahaan.
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS RENDAH
Faktor-faktor pada tingkat makro yang dapat memengaruhi terjadinya produktivitas yang rendah meliputi :
- Kondisi Perekonomian : reit pajak yang rendah; tabungan dan investasi yang meningkat; regulasi yang berlebihan; tingkat Inflasi tinggi; fluktuasi ekonomi; harga energi tinggi; keterbatasan bahan baku; perlindungan berlebihan dan keterbatasan kuota; dan subsidi berlebihan yang menimbulkan inefisiensi.
- Kondisi Industri: kurangnya riset dan pengembangan dan regulasi antimonopoli berlebihan.
- Regulasi pemerintah: birokrasi panjang; produktivitas pemerintahan rendah; pemborosan pemerintah dan tingkat korupsi tinggi.
- Karakteristik Angkatan Kerja : standar pendidikan rendah; reit melek huruf rendah; etos kerja rendah; pergeseran ke sektor jasa; reit kriminal tinggi; pergeseran sistem nilai dan sikap.
Faktor-faktor mikro yang dapat memengaruhi terjadinya produktivitas yang rendah meliputi :
1. Organisasi: pabrik-pabrik tua; mesin-mesin tua; kekurangan alat dan pabrik; riset dan pengembangan kurang dan kondisi fisik tempat kerja kurang nyaman.
2. Manajemen : kurang perhatian terhadap mutu; kelebihan staf pegawai; spesialisasi pekerja yang berlebihan; kurang perhatian terhadap faktor-faktor manusia; perhatian terhadap isyu legal yang berlebihan; kurangnya perhatian pada persoalan merger; kurangnya perhatian terhadap pelatihan dan pengembangan Gaji eksekutif berlebihan,sementara gaji karyawan tidak memadai; resisten terhadap perubahan; penurunan perhatian terhadap risiko kerja; sikap bermusuhan terhadap serikat pekerja; dan manajemen kepemimpinan otoriter.
3. Karyawan: lebih senang dengan waktu santai; resisten terhadap perubahan; tidak bangga pada pekerjaan; kekerasan karena alkohol dan obat-obatan terlarang; pengalaman kerja kurang; etos kerja yang kurang; rendahnya pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, sikap dan perilaku; kondisi kesehatan yang kurang; dan kemampuan berkomunikasi yang kurang.
VII. KRITERIA PENILAIAN PRODUKTIVITAS
Beberapa kriteria untuk menilai produktivitas dan mutu meliputi :
- Sisi Input
· Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
· Sikap tentang mutu yang tinggi
· Ketrampilan kerja tinggi
· Pengalaman kerja luas
· Kesehatan fisik prima
- Sisi Proses
· Jumlah kesalahan yang rendah : mendekati nol
· Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
· Waktu kerja lembur bertambah
· Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
· Kerusakan atau kesalahan rendah
· Derajad respon tinggi
· Biaya produksi perunit yang rendah
· Kecermatan semakin tinggi
· Kelengkapan proyek semakin tinggi
- Sisi Output
· Kepuasan konsumen yang semakin tinggi
· Peningkatan penjualan barang
· Penerimaan dari investasi semakin meningkat
· Output perkaryawan semakin tinggi
· Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
· Keuntungan semakin besar
- Sisi Outcome
· Pangsa pasar yang semakin besar
· Penghasilan dari setiap pangsa semakin besar
· Keluhan pelanggan pelanggan semakin kecil
· Semakin besarnya peluang karir karyawan
· Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang.
VIII. METODE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Metode yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas adalah :
1. Investasi mesin untuk mengganti tenaga manusia → diganti ataupun ditambah mesin baru
2. Upaya yang diarahkan pada penentuan dan penerapan metode kerja yang paling sesuai
3. Menghilangkan praktek-praktek yang tidak produktif
4. Metode-metode personalia yang dapat digunakan untuk memanfaatkan secara lebih efektif SDM dari suatu perusahaan. Antara lain :
a. Seleksi : pemilihan Tenaga Kerja baru dan pengaturan Tenaga Kerja lama pada tempat yang sesuai
b. Pengendalian Tenaga Kerja : pengadaan jumlah Tenaga Kerja disesuaikan dengan ketrampilannya.
c. Penyempurnaan Struktur Organisasi : untuk menyelesaikan kerja
d. Pengembangan SDM → DIKLAT : pertumbh produktivitas yang continue
e. Motivasi
IX. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis untuk peningkatan produktivitas masa mendatang perlu diarahkan pada :
1. Peningkatan latihan kerja
2. Perbaikan manajemen
3. Peningkatan kesempatan berusaha
4. Kampanye produktivitas