contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Kamis, 30 September 2010


A.     Pengertian Perencanaan Karir (Career Planning)
Perencanaan Karir (career planning) terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karir. perencanaan didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. sedangkan karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Jadi perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.
Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.
        
B.     Elemen Utama Perencanaan Karir (Career Planning)
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu :
1.      Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostic, dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya.
Perencanaan karir individual meliputi :
a.       Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor)
b.      Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi
c.       Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
d.      Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir
e.       Perencanaan transisi karir.
2.      Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning)
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career path).
Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah :
a.       Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
b.      Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir tradisional atau jalur karir yang baru.
c.       Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau lokasi geografis
d.      Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
e.       Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
f.        Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perputaran karyawan
g.       Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

C.     Tahapan Perjalanan Karir
Secara umum, tahapan perjalanan karir seseorang dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima) tahapan yang didasarkan pada usia, yaitu :
1.      pertumbuhan (<15 tahun)
2.      penjajakan (15-24 tahun)
3.      pemantapan (25-44 tahun)
4.      pemeliharaan (45-65 tahun)
5.      kemunduran (>66 tahun)
           
D.    Langkah- Langkah Perencanaan Karir
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri atas hal-hal berikut ini :
1.      Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karir.
2.      Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3.      Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai tujuan karir.
4.      Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karir mereka.

E.     Manfaat Perencanaan Karir
Dengan adanya perencanaan karir, maka perusahaan dapat :
1.            Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2.            Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3.            Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4.            Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5.            Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6.            Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7.            Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8.            Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan.
9.            Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10.        Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
 
F.      Metode Perencanaan Karir
Perencanaan karir dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1.      Pendidikan karir
2.      Penyediaan informasi
3.      Bimbingan karir
                                               
G.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
      Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencaan karir, di mana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karir, yaitu sebagai berikut :
  1. Tahap Kehidupan Karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karir mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
  1. Dasar Karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang dan pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.
Ada lima perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan jalan bagi orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, di mana mereka menyebutnya sebagai jangkar karir (career anchors) yaitu antara lain:
a.      Kemampuan manajerial
Tujuan karir bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari diri sendiri, analitis dan kemampuan emosional.
b.      Kemampuan fungsional-teknis
Digunakan para teknisi yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
c.       Keamanan
Digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan kesadaran karir mereka.
d.      Kreativitas
Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
e.      Otonomi dan kebebasan
Dasar karir ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.

H.    Tipe Jalur Karir
      Untuk mencapai tujuan karir selain harus melakukan perencanaan dan pengembangan karir juga perlu dibentuk jalur karir, di mana jalur karir biasanya memfokuskan pada mobilitas kedepan dalam jabatan khusus.
Ada tiga tipe metode di dalam jalur karir, yaitu sebagi berikut :
1.      Jalur Karir Tradisional
Di mana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus kedepan dari satu pekerjaan khusus ke pekerjaan selanjutnya. Asumsi dari tiap pekerjaan yang terdahulu adalah inti persiapan untuk menuju tingkatan kerja yang lebih tinggi.
2.      Jalur Karir Jaringan
Di mana pada jalur karir ini merupakan suatu jaringan kerja yang vertical dan rentetan dari kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karir jaringan mengakui pertukaran dari pengalaman pada satu tingkat sebelum dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3.      Jalur Karir Dual
Jalur karir ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat dan akan memberikan kontribusi dan keahlian mereka pada perusahaan tanpa berharap menjadi manajer.

I.       Pengembangan Karir (Career Development)
Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai berikut :
1.      Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir.
2.      Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik
3.      Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4.      Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.   
Implementasi perencanaan karir merupakan pengembangan karir. Untuk itu pengembangan karir  dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.

J.      Manfaat Pengembangan Karir
Pada dasarnya pengembangan karir dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.
a.       Bagi organisasi, pengembangan karir dapat :
1.      Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan
2.      Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas
3.      Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir.
4.      mengurangi frustasi karyawan
5.      Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi
6.      Meningkatkan nama baik organisasi.
b.       Bagi karyawan, pengembangan karir identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karir bermanfaat untuk dapat :
1.      Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2.      Menambah tantangan dalam bekerja
3.      Meningkatkan otonomi
4.      Meningkatkan tanggung jawab.

  
CAREER PLANNING
( PERENCANAAN KARIR)

CAREER
Adalah seluruh pekerjaan atau jabatan yang didapatkan  selama  hidupnya.

CAREER PATH / TUJUAN KARIR
Adalah serangkaian pola dari pekerjaan-pekerjaan yang membentuk karir seseorang.

CAREER GOALS/TUJUAN KARIR
            Posisi seseorang dimasa yad dimana seseorang harus mencapainya sebagai suatu bagian dari karirnya.

CAREER PLANNING/PERENCANAAN KARIR
            Proses dimana seseorang memilih tujuan dari karirnya dan jenjang dalam mencapai tujuan tsb.

CAREER DEVELOPMENT/PENGEMBANGAN KARIR
            Peningkatan  diri dengan salah satu cara melakasanakan  pencapaian rencana karir seseorang.

KEBUTUHAN KARYAWAN DALAM PERENCANAAN KARIR
1.      CAREER EQUITY / KEADILAN KARIR
            Karyawan ingin keadilan dalam hal system promosi  dengan menerima peluang kemajuan karir.

2.      SUPERVISORY CONCERN / PERHATIAN SUPERVISOR
            Karyawan ingin supervisornya memainkan peran aktif dalam mengembangkan karir dan memberikan umpan balik kinerja tepat pada waktunya

3.      AWARENESS OF OPPORTUNITIES /SADAR AKAN PELUANG-PELUANG
Karyawan ingin pengetahuan tentang peluang-peluang kemajuan karir.

4.      EMPLOYEE INTEREST
            Karyawan membutuhkan jumlah perbedaan dari informasi dan memiliki perbedaan tingkatan dari kemajuan karir yang tergantung pada berbagai macam faktor.
   
5.      CAREER SATISFACTION
Karyawan tergantung pd usia dan jabatan mereka memeiliki perbedaan tingkatan dari keputusan karir.

SIKLUS KARIR
Tahapan-tahapan pengembangan karir seseorang, terdiri dari :
1.      TAHAP PERTUMBUHAN
            Periode dari lahir sampai usia 14 tahun. Orang mengembangkan konsep diri dengan mengidentifikasikan diri dan berinteraksi dengan orang lain (keluarga, teman, guru,dll)
2.      TAHAP PENJELAJAHAN
            Usia 15 sampai dengan 24 tahun.
            Secara serius menjelajahi berbagai alternative kedudukan , berusaha mencocokkan alternative tersebut dengan minat dan kemampuan.
3.      TAHAP PENETAPAN TUJUAN
            Usia 24 sampai dengan 44 tahun
            Jantung dari kehidupan kerja, terdiri dari :
·        Sub Tahap Percobaan
            Usia 25 sampai dengan 30 tahun
            Menentukan apakah bidang pilihannya cocok, jika tidak maka akan mengubahnya.
·        Sub Tahap Pemantapan
            Usia 30 sampai dengan 40 tahun
      Kedudukan diperusahaan ditetapkan dan perencanaan karir lebih eksplisit dijalankan.
·     Sub Tahap Krisis Pertengahan Karir
            Membuat penilaian baru yang besar atas kemajuan mereka sehubungan dengan ambisi dan tujuan awal karir.
4.      TAHAP PEMELIHARAAN
            Usia 45 sampai dengan 60 tahun.
            Menciptakan suatutempat didunia kerja dan kebanyakan usaha sekarang diarahkan pada memelihara tempat tersebut.
5.      TAHAP KEMEROSOTAN
            Orang menghadapi prospek harus menerima berkurangnya level kekuasaan dan bertanggungjawab.

MANFAAT CAREER PLANNING
1.      Menyelaraskan strategi dan kebutuhan penempatan dari dalam perusahaan.
2.      Mengembangkan kemajuan karyawan.
3.      Mengembangkan fasilitas penempatan internasional.
4.      Membantu keanekaragaman angkatan kerja.
5.      Menurunkan turnover.
6.      Menarik karyawan yang potensial.
7.      Pertumbuhan personal lebih lanjut.
8.      Mengurangi penimbunan bawahan kunci.
9.      Kebutuhan kepuasan karyawan.
10.Membantu rencana kegiatan yang disetujui.

PERAN HRD DALAM CAREER PLANNING
·        INDIVIDUAL
1.      Menerima tanggung jawab untuk karir sendiri
2.      Perkirakan minat, ketrampilan dan nilai sendiri
3.      Cari informasi dan rencana karir
4.      Bangunlah tujuan dan rencana karir
5.      Manfaatkan peluang pengembangan
6.      Berbicaralah dengan manajer tentang karir kita
7.      Ikutilah seluruh rencana karir yang realistic
·        MANAJER
1.      Berikan umpan balik kinerja yang ontime
2.      Berikan dukungan dan penilaian pengembangan
3.      Berpatisipasilah dalam diskusi pengembangan karir
4.      Dukunglah rencana pengembangan karyawan
·        ORGANISASI
1.      Komunikasikan misi, kebijakan dan prosedur
2.      Berikan peluang pelatihan dan pengembangan
3.      Berikan informasi karir dan program karir
4.      Tawarkan satu keanekaragaman pilihan karir

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR
1.      Mengidentifikasikan langkah karir seseorang
2.      Mengidentifikasikan Orientasi Jabatan
Ada 6 tipe ( Orientasi Kepribadian Dasar )
a.      Orientasi Realistik
      → kegiatan fisik (keterampilan, kekuatan dan koordinasi) seperti perkebunan, kehutanan dan pertanian.
b.      Orientasi Penyelidikan
      → kegiatan kognitif (berpikir, berorganisasi dan memahami) seperti ahli biologi, ahli kimia dan profesi PT.
c.       Orientasi Sosial
      → kegiataninterpersonal (psikologi klinik, jasa asing dan kerja social).
d.      Orientasi Konvesional
      → kegiatan berstruktur, teratur (akuntan dan bankir)
e.       Orientasi Kewiraswastaan
      → kegiatan verbal yang bertujuan mempengaruhi orang lain (ahli hukum, manajer dan Humas )
f.        Orientasi Artisik
→ kegiatan individualistic (artis dan musisi) suatu kegiatan ekspresi diri dan ekspresi emosi.
3.      Mengidentifikasikan  Ketrampilan
4.      Mengidentifikasikan Jangkar Kerja (nilai yang tidak membuat berhenti jika pilihan sudah dijatuhkan)
Ada 5 jangkar karir, yaitu:
a.       fungsional / tekhnik
b.      Kompetensi manajerial
c.       Kreatifitas
d.      Otonomi dan kemandirian → wiraswasta, dosen
e.       Keamanan → Pegawai Negeri

11

11 komentar:

  • Mita on 12 Januari 2011 pukul 04.22

    ya ampun keren baget... makasih ya mba.. hari ini quiz ku jadi lancar :D

  • Ana on 12 Januari 2011 pukul 18.51

    iya, sama2 ya
    alhamdulillah bermanfaat

  • Unknown on 18 September 2015 pukul 00.16

    Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat sekali, kebanyakan orang memang cenderung mudah menilai orang lain ketimbang memahami nilai diri mereka sendiri. Nilai diri dalam pengembangan karir merupakan hal yang sangat penting, bahkan akan kesulitan untuk mengembangkan karir jika tidak bisa menilai diri sendiri

    www.careerln.com

  • Unknown on 30 Oktober 2015 pukul 22.47

    Gak ada referensi dari buku

  • Unknown on 18 November 2015 pukul 03.22

    ka mau nanya ini dibuatnya kapan ya ka materi ini untuk dijadikan daftar pustaka soalnya ka, terimakasih

  • Unknown on 27 November 2015 pukul 02.52

    Tulisan yang sangat bermanfaat. Terimakasih.

  • Unknown on 12 Januari 2016 pukul 01.56

    Izin copas ya mba. Terimakasih

  • M Riyadh Muzakki on 16 Januari 2016 pukul 23.02

    Sama persis kya ppt dosen saya

    Btw itu sumber ny dr buku ap? Mksdny dr penerbit ap ?

  • Unknown on 20 Juli 2016 pukul 07.11

    mbak informasi referensinya dong :-D

  • :a: :b: :c: :d: :e:
    :f: :g: :h: :i: :j:
    :k: :l: :m: :n: :o:

    Posting Komentar

    sedikit coretan perkuliahan