contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Selasa, 28 September 2010


1.      Pengertian Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah merupakan koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Schein, 1983)
Menurut Wexley & Yukl (1977) bahwa organisasi itu sebagai pola hubungan antar manusia yang diikutsertakan dalam aktivitas dimana satu sama lain saling tergantung untuk suatu tujuan tertentu.
Menurut Yoder (1970) mengatakan bahwa secara teoritik istilah organisasi pada umumnya dipakai dengan dua arti :
a.       Organisasi dipandang sebagai sebuah asosiasi, yang dibuat untuk jangka panjang, dan dipelihara untuk mencapai tujuan, dan melaksanakan misi-misi khusus
b.      Organisasi menunjukkan suatu proses pemeliharaan dan penciptaan struktur. Dalam hal ini proses pemeliharaan dan penciptaan dipakai untuk melembagakan, memperluas, dan mengusahakan hal-hal lain dari organisasi kerja
Organisasi perusahaan adalah koordinasi dalam pelaksanaan kerja antara sekumpulan orang dan melibatkan perlengkapan termasuk mesin-mesin, metode kerja, waktu, material yang umumnya disebut sumber untuk dapat  mencapai prestasi.
Menurut Schein (1983), keefektifan organisasi perusahaan tercapai apabila manajemen dapat memusatkan perhatiannya tercapai apabila manajemen dapat memusatkan perhatiannya baik pada produksi maupun manusianya.
Manajemen yang dibutuhkan untuk suatu tujuan organisasi perusahaan terdapat beberapa fungsi pokok yang menurut koontz dan O’Donnell, antara lain :
a.       Planning (Perencanaan), merupakan fungsi dalam membuat keputusan untuk menentukan aktivitas perusahaan dan setiap departemen atau bagian-bagian yang ada di dalamnya meliputi apa yang harus dilaksanakan, bagaimana prosedur pelaksanaanny, kapan dan siapa yang akan melaksanakannya
b.      Organizing (Pengorganisasian), merupakan fungsi dalam menentukan kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan, mengelompokkan kegiatan dalam beberapa departemen
c.       Staffing (Penyusunan), merupakan fungsi pengisian jabatan, menjaga dan memelihara agar mereka tetap pada jabatan yang telah ditetapkan oleh struktur organisasi. Termasuk penempatan posisi tugas yang harus dilaksanakan, penilaian dan penyeleksi calon yang akan menduduki jabatan serta training dalam usaha mengembangkan individu untuk mencapai keberhasilan tugas dengan efektif
d.      Leading i(pengarahan), merupakan fungsi untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang-orang agar berusaha keras serta dengan senang hati dalam mencapai tujuan organisasi
e.       Controlling (Pengawasan), merupakan fungsi nilai penilaian dan koreksi dari aktivitas anggota untuk menjamin agar terjadi penyesuaian antara pelaksanaan kerja dengan rencananya, serta mengadakan koreksi apabila terjadi kesalahan
Faktor-faktor yang merupakan sumber perbedaan individu di dalam bekerja meliputi factor fisik dan factor psikis. Secara garis besar factor yang menimbulkan perbedaan individu dalam segi fisiknya adalah :
a.       Bentuk tubuh dan komposisinya
b.      Taraf kesehatan fisik pada umumnya
c.       Kemampuan panca inderanya
Adapun perbedaan individu berdasarkan factor psikis ialah :
a.       Inteligensi
b.      Bakat
c.       Minat
d.      Kepribadian
e.       Motivasi
f.        Edukasi

2.      Perbedaan Individu Dalam Segi Fisiknya
a.      Bentuk Tubuh dan Komposisinya
Betuk tubuh meliputi :
1.      Besar kecilnya tubuh
2.      Bagian-bagian tubuh
3.      Warna kulit
4.      Kelengkapan anggota badan
Sedangkan komposisinya meliputi bagaimana letak dan kesesuaiannya dengan bagian-bagian tubuh lainnya.
Penting tidaknya kedua hal tersebut sesuai dengan jenis pekerjaannya. Untuk pekerjaan sebagai sekretaris atau penjual dicari wanita-wanita yang cantik, trampil dengan bentuk tubuh dan komposisinya yang indah. Hal ini disebabkan karena rupa juga ikut menentukan prestasi kerja mereka, disamping kepribadian yang menarik

b.      Taraf Kesehatan Fisik
Taraf kesehatan individu pada umumnya berbeda. Perbedaan ini bias dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ada orang yang mudah sekali diserang penyakit dan ada pula orang yang daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat. Taraf kesehatan inni sangat menentukan produktivitas kerja, oleh karena itu di dalam bekerja terdapat aktivitas fisik dan kesehatan di dalam produktivitas kerja

c.       Kemampuan Panca Indera
Kemampuan fisik yang berujud kemampuan panca indera diperlukan dalam bekerja. Misalnya untuk bekerja di bagian perusahaan rokok diperlukan kemampuan penciuman yang baik. Untuk menjadi musikus orang harus memiliki pendengaran yang baik. Usaha untuk mengukur kemampuan alat-alat indera ini banyak sekali dilakukan dalam penerimaan calon-calon angkatan bersenjata. Di samping itu banyak sekali riset-riset yang diadakan menunjukkan pengaruh gangguan sensoris terhadap kuantitas dan kualitas produksi
  
3.      Perbedaan Individu Dalam Segi Psikis
a.      Inteligensi
Sejauhama kemampuan seseorang di dalam mengatasi masalah tergantung pada taraf kesulitan masalah dan tingkat inteligensi yang dimilikinya.
Inteligensi diberi batasan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya terhadap lingkungan. Oleh karena itu tingkat inteligensi seseorang sangat menentukan kesuksesannya bekerja. Orang-orang yang inteligensinya tinggi, sanggup memecahkan kesulitan yang dihadapinya dalam bekerja dan sebaliknya

b.      Bakat
Bakat ialah kemampuan dasar yang menentukan sejauhmana kesuksesan individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila indivdu itu diberi latihan-latihan tertentu. Jadi apabila seseorang mempunyai bakat mekanik, bila dia diberi latihan-latihan tentang mekanik dia kan mudah untuk menguasai masalah mekanik dan sebaliknya. Di dalam bekerja baik di pabrik, di kantor atau dimanapun, bakat-bakat yang sesuai dengan pekerjaannya sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan untuk masing-masing pekerjaan seringkali menuntut bakat yang berbeda-beda pula. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan maka hasil kerjanya menjadi lebih sukses

c.       Minat
Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek yang disenangi itu. Pola-pola minat seseorang merupakan salah satu factor yang menentukan kesesuaian orang dengan pekerjaannya. Minat orang terhadap jenis pekerjaannya berbeda-beda. Tingkat prestasi kerja seseorang ditentukan oleh perpaduan antara bakat dan minat.

d.      Kepribadian
Pada pekerjaan-pekerjaan tertentu sifat-sifat kepribadian seseorang sangat berhubungan dengan kesuksesan dalam bekerja. Menurut super dan crites pengukuran kepribadian di dalam bimbingan jabatan karyawan berguna bagi maksud-maksud sebagai berikut :
1.      Bagi mereka yang penyesuaian kepribadiannya tidak baik, mungkin akan mengalami kesukaran penyesuaian diri di dalam training atapun dalam situasi kerja
2.      Bagi mereka yang mempunyai sifat-sifat kepribadian tertentu, yang mengganggu penyesuaian diri dengan posisi kerja bias dilakukan usaha-usaha yaitu penempatan yang sesuai dengan kepribadiannya, dibesi psikoterapi untuk penyesuaiannya

e.      Motivasi
Motivasi ialah factor yang menyebabkan organism berbuat seperti apa yang dia perbuat. Situasi yang menggerakkan orang untuk berbuat, menurut Maier (1965) terdiri dari dua aspek yaitu aspek subyektif dan obyektif. Aspek subyektif ialah kondisi yang berada di dalam diri individu yang berujud need. Sedangakn aspek obyektif ialah aspek yang ada di luar diri yang berujud incentive atau goal. Sehubungan dengan adanya perbedaan motivasi di dalam karyawan bekerja, Tiffin berpendapat bahwa karyawan perlu diperlakukan berbeda-beda sesuai dengan motif yang mendorongnya bekerja.

f.        Edukasi
Yang dimaksud dengan edukasi disini ialah pendidikan formil di sekolah-sekolah atau kursus-kursus. Di dalam bekerja seringkali factor edukasi merupakan syarat paling pokok untuk memegang fungsi-fungsi tertentu. Untuk pekerjaan tertentu, pendidikan Akademi sudah mencukupi, tetapi untuk pekerjaan lainnya menuntut tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Untuk tercapainya kesuksesan di dalam bekerja dituntut pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan dipegangnya

4.      Prinsip-prinsip Hukum Tingkah Laku Manusia
Selain factor fisik dan psikis, perlu dikemukakan di sini dasar prinsip-prinsip mengenai hokum tingkah laku manusia. Approach yang digunakan secara spekulasi untuk mengenal The lawfulness of behavior  ini berdasarkan atas formula sebagai berikut :
-         Tingkah laku manusia itu timbul karena adanya stimulus
-         Tidak ada tingkah laku yang terjadi tanpa stimulus
-         Stimulus merupakan sebab terjadinya tingkah laku
-         Makin besar stimulus makin besar kemampuannya untuk menggerakkan tingkah laku
Dari rumusan / formula diatas bisa dibuat rumus sebagai berikut :
Behavior = fungsi dari stimulus  (B = f(S))
Pendapat yang alin dikemukakan oleh Woodworth dan Marquis bahwa aktivitas individu merupakan respon dari interaksi antara stimulus yang ada diluar dari individu dengan diri individu. Dengan demikian organismenya yang menentukan tingkah lakunya. Formulanya adalah B = f (organism)
Pendapat yang lain mengatakan :
-         Apa yang dapat dicapai dan yang tak dapat dicapai oleh suatu perbuatan membentuk suatu pengalaman
-         Pengalaman yang pahit dari kegagalan mempunyai kecenderungan untuk dihindari, sedangkan pengalaman yang menyenangkan cenderung untuk dipertahankan
-         Kegagalan dan sukses akan membentuk pola perbuatan yang dijadikan dasar untuk dipertahankan bagi perbuatan berikutnya (accomplishment)
Dengan demikian formulanya adalah : B = f (accomplishment)
Dari ketiga pendapat di atas bisa dirangkaikan menjadi satu formula yaitu :
B = f(S x O x A)
Dengan demikian nyata bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh satu factor saja. Dari bentuk formula tersebut timbullah dua macam pendekatan dalam usaha mengubah tingkah laku manusia yaitu pendekatan secara mentalistik dan pendekatan secara empiris (kondisional). Perubahan dengan cara yang pertama yaitu dengan mengubah mentalnya, misalnya dengan cara ramah tamah atau secara langsung. Adapun dengan cara yang kedua yaitu diubah stimulusnya
Yang paling baik adalah kombinasi dari keduanya dengan suatu anggapan bahwa kesempatan tertentu perubahan S lebih efektif untuk mengubah tingkah laku, tetapi apada kesempatan lain perubahan O akan lebih efektif, atau pada kesempatan tertentu perubahan S dan O bersama-sama secara serempak.


Kesimpulan
      Kesimpulan dari chapter ini ialah bahwa factor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku individu (behavior) ialah factor internal (factor dari dalam) dan factor external (factor dari luar). Factor internal ialah keadaan fisik dan psikis individu. Factor external ialah segala benda-benda yang ada diluar dari individu yang berujud stimulus(rangsang). Sebagai contoh misalnya ; alat perlengkapan kerja, teman kerja, mesin-mesin dan lain sebagainya. Sejauh mana saling pengaruh antara stimulus dan organism, sangatlah tergantung pada organism yang menanggapi stimulus. Oleh karena organism (individu) itu berbeda antara satu dengan yang lainnya, maka respon terhadap stimuluspun juga akan berbeda-beda. Jika digambarkan dengan kehidupan di perusahaan-perusahaan, prestasi kerja karyawan-karyawan tidaklah sama walaupun mereka bekerja pada mesin-mesin dan tempat kerja yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena factor perbedaan individu.

2

2 komentar:

  • Mumtazah Barokah on 24 Maret 2011 pukul 00.40

    ghttp://i1002.photobucket.com/albums/af149/Imtikhan/bunhttp://i1002.photobucket.com/albums/af149/Imtikhan/bunda-baca.pngda-love.png

  • :a: :b: :c: :d: :e:
    :f: :g: :h: :i: :j:
    :k: :l: :m: :n: :o:

    Posting Komentar

    sedikit coretan perkuliahan